Penyebab Anak Suka Tidur: Antara Kebutuhan Tubuh dan Tanda Kondisi Tertentu

Penyebab Anak Suka Tidur: Antara Kebutuhan Tubuh dan Tanda Kondisi Tertentu

Happy Kids Indonesia – Tidur adalah bagian penting dari tumbuh kembang anak. Namun, ketika anak tampak terlalu sering tidur atau sulit bangun, orang tua perlu memahami apakah hal tersebut masih wajar atau justru menjadi tanda adanya kondisi tertentu. Memahami penyebab anak suka tidur dapat membantu orang tua memberikan perhatian dan perawatan yang tepat untuk mendukung kesehatannya.


Kebutuhan Tidur Sesuai Usia

Setiap anak memiliki kebutuhan tidur yang berbeda tergantung pada usianya.
Menurut ahli kesehatan anak, berikut rata-rata waktu tidur ideal:

  • Bayi (0–1 tahun): 14–17 jam per hari
  • Balita (1–3 tahun): 12–14 jam per hari
  • Anak prasekolah (3–6 tahun): 10–13 jam per hari
  • Anak sekolah (6–12 tahun): 9–12 jam per hari

Jika anak masih dalam rentang waktu tidur tersebut, maka kebiasaan tidur lama bisa jadi hal yang normal dan justru menunjukkan tubuhnya sedang bertumbuh optimal.


Masa Pertumbuhan dan Perkembangan Otak

Saat tidur, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan (growth hormone) dalam jumlah besar. Inilah sebabnya, anak yang sedang dalam fase pertumbuhan pesat seperti masa balita sering tampak mudah mengantuk dan tidur lebih lama.
Tidur juga berperan penting dalam perkembangan otak dan memori, terutama bagi anak yang aktif belajar dan mengeksplorasi hal baru setiap hari.


Aktivitas Fisik yang Padat

Anak yang banyak bermain, berolahraga, atau beraktivitas di luar ruangan cenderung lebih cepat lelah. Kondisi ini sangat wajar karena tubuh membutuhkan waktu istirahat untuk memulihkan energi.
Sebaliknya, anak yang kurang tidur di malam hari mungkin akan mengantuk berlebihan di siang hari, sehingga terlihat seperti “suka tidur”.


Pola Tidur yang Tidak Teratur

Kebiasaan tidur yang tidak teratur, seperti tidur larut malam dan bangun terlalu pagi, dapat membuat anak kelelahan di siang hari. Akibatnya, anak cenderung tidur lebih sering untuk “mengganti” waktu tidur yang hilang.
Menerapkan rutinitas tidur yang konsisten akan membantu menormalkan pola tidur anak.

Baca juga: “PowerWash Simulator 2 Hadir dengan Fitur Baru


Kekurangan Nutrisi atau Dehidrasi

Kurangnya asupan zat gizi penting seperti zat besi, vitamin B, dan protein dapat menyebabkan anak mudah lelah dan mengantuk. Begitu juga jika anak kurang minum air putih, tubuhnya akan mengalami dehidrasi ringan yang membuat energi menurun.
Pastikan anak mendapat pola makan seimbang dan cukup cairan setiap hari.

Dalam beberapa kasus, kebiasaan tidur berlebihan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, seperti:

  • Anemia (kekurangan sel darah merah)
  • Gangguan tiroid
  • Infeksi atau demam yang belum disadari
  • Depresi anak atau stres emosional

Jika anak terlihat lesu terus-menerus, tidak bersemangat, atau sering mengantuk meski sudah cukup tidur, sebaiknya konsultasikan ke dokter anak.


Faktor Psikologis dan Emosional

Anak yang sedang menghadapi stres, kecemasan, atau perubahan besar (seperti pindah sekolah atau masalah di rumah) mungkin akan mencari “pelarian” melalui tidur.
Tidur bisa menjadi bentuk mekanisme alami tubuh untuk menghindari tekanan emosional. Dalam hal ini, orang tua perlu memberikan dukungan emosional dan ruang bagi anak untuk bercerita.

Suka tidur pada anak bisa jadi hal yang normal dan sehat, terutama jika sesuai usia dan aktivitasnya. Namun, jika kebiasaan tidur berlebihan disertai dengan penurunan energi, nafsu makan, atau perubahan perilaku, penting untuk mencari tahu penyebab anak suka tidur lebih dalam.
Tidur yang cukup dan berkualitas adalah kunci bagi tumbuh kembang optimal anak — tetapi keseimbangan antara tidur, nutrisi, aktivitas fisik, dan kesehatan emosional tetap perlu dijaga.

Scroll to Top